 |
Slank Pertama |
Sejarah Slank
Pada tahun 1983, Slank resmi dibentuk di Jakarta, dan anggotanya pada awalnya terdiri dari Bimbim (drum), Denny BDN (bass), Erwan (vokal), Kiki (gitar), dan Bongky (gitar). Sebelumnya, Bimbim telah membentuk sebuah band bernama Cikini Stones Complex (CSC) bersama teman-teman SMA-nya di Perguruan Cikini Jakarta. Setelah CSC bubar, Bimbim mengajak sepupunya Denny BDN, Erwan, dan Kiki untuk membentuk kembali sebuah grup musik yang awalnya dinamakan "Red Evil".
Tidak seperti CSC yang sering memainkan lagu-lagu dari The Rolling Stones, Red Evil lebih berani tampil dengan lagu-lagu buatan mereka sendiri dan berbagai lagu lain yang mereka suka, terutama banyak lagu barat seperti Van Halen, karena kemiripan vokal Erwan dengan David Lee Roth. Karena ingin variasi dalam musik mereka, Bimbim kemudian mengajak Bongky Marcel, seorang gitaris dari "Rese Band" (yang saat itu bisa dianggap sebagai saingan Red Evil). Mereka sering tampil di atas panggung dengan membawakan lagu-lagu buatan mereka, karya Van Halen, dan akhirnya, karena sering tampil di depan penggemar The Rolling Stones, mereka juga mulai sering memainkan lagu-lagu dari The Rolling Stones.
Namun sayangnya, musik yang mereka mainkan tidak pernah bisa mengikuti dengan tepat gaya aslinya, dan aksi panggung mereka sering disebut sebagai tampilan yang santai oleh teman-teman yang selalu mendukung mereka saat tampil. Pada akhir tahun itu, mereka semua setuju untuk mencari nama baru, dan perubahan ini terjadi di arena bowling Hotel Kartika Chandra di Jakarta, yang juga merupakan perayaan ulang tahun Denny BDN. Ketika itu, Bimbim mengusulkan untuk menggunakan nama "Red Eyes" saja, tetapi setelah kompromi dengan semua anggota band, akhirnya dipilihlah nama "SLANK," terinspirasi dari panggilan "cowok slengean" yang sering digunakan oleh teman-teman mereka. Jadi, Slank adalah singkatan dari "slenge'an" dengan penambahan huruf "K" untuk memberikan kesan lebih keren.
Formasi Awal Slank
Formasi awal SLANK terdiri dari Bimbim (drum), Denny BDN (bass), Bongky (gitar), Kiki (gitar), dan Erwan (vokal). Mereka melakukan pertunjukan debut mereka dengan nama Slank di Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, membawakan lagu-lagu buatan mereka sendiri, dan dikelola oleh Erry (kakak Erwan) yang menjabat sebagai manajer Slank
Slank sering menghadiri berbagai pertunjukan dan festival. Salah satunya adalah Festival Band KMSS yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta. Dengan keunikan mereka, Slank memiliki keyakinan untuk tampil di acara ini dan menghadirkan elemen musik daerah, yaitu Gamelan Jawa yang dimainkan oleh Erwan. Suara gamelan dianggap sebagai "blues" versi Indonesia, dan penampilan panggung Slank menarik perhatian lebih dari penonton. Sayangnya, pemenang festival musik ini adalah Grass Rock dari Surabaya
Pada tahun 1984, Kiki (gitar) meninggalkan SLANK, menciptakan kekosongan dalam band tersebut. Pada awal tahun 1985, Slank memilih untuk merekrut Adri Sidaharta sebagai penggantinya.
Kehadiran Adri memberikan warna baru pada musik Slank karena ia adalah kakak kandung Bimbim yang memperkenalkan instrumen yang sebelumnya tidak ada dalam Slank, yaitu keyboard. Tidak lama setelah Adri bergabung, Erwan (vokal) memutuskan untuk meninggalkan SLANK karena harus melanjutkan pendidikannya di Amerika. Setelah kepergian Erwan, posisi vokalis dalam Slank diisi oleh perempuan, yaitu Uti Suharyani dan Lala.
Sepertinya, karena masih belum menemukan kekompakan yang cocok, pada tahun 1986 SLANK kembali mengubah formasi mereka dengan menghadirkan seorang pria sebagai vokalis. Mereka menarik Well Willy, yang sebelumnya merupakan vokalis CSC, untuk mengisi peran vokal, dan dengan ini terbentuklah SLANK Formasi 5.
Pada tahun ini, SLANK sering tampil di berbagai panggung dengan gaya yang santai dan tetap membawa teman-teman terdekat mereka sebagai pendukung. Setahun berikutnya, giliran Adri (keyboard) yang memutuskan untuk meninggalkan Slank. Posisinya kemudian digantikan oleh Andre. Namun, karena kurang cocok, akhirnya Andre dan Well Willy (vokalis) juga meninggalkan Slank. Bang Denny akhirnya mengambil peran sebagai vokalis, dan Slank mengajak Imanez untuk bergabung dengan mereka.
Untuk mengisi posisi bass yang kosong, tidak lama setelah itu, Bongky (gitar) dan Imanez (bass) memutuskan untuk meninggalkan Slank. Mereka digantikan oleh Pay dan Jaya, dan Sammy bergabung sebagai vokalis. Jadi, anggota Slank dalam Formasi 8 terdiri dari Bimbim (drum), Denny BDN (bass), Jaya (gitar), Pay (gitar), dan Sammy (vokal). Namun, ketiga anggota baru ini tidak bertahan lama, dan Slank kembali mengundang Imanez untuk kembali mengisi peran bass. Sebagai hasilnya, Denny BDN beralih menjadi vokalis, dan Anto dipilih sebagai gitaris.
Denny BDN mengambil keputusan untuk meninggalkan Slank guna menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila. Akibatnya, Slank harus berlanjut dengan formasi yang lebih ramping, hanya dengan Bimbim sebagai pendiri asli yang tersisa. Anto juga mengikuti langkah serupa dengan Denny, dan akhirnya, Bimbim mengajak saudaranya, Adri, untuk kembali mengisi peran keyboard. Di samping itu, Tole tetap bertanggung jawab atas bass, sementara Imanez beralih ke permainan gitar. Untuk posisi vokal, Slank mengundang Nita Tilana, seorang penyanyi wanita, untuk bergabung dalam band tersebut.
Tidak lama setelah itu, Nita, Adri, dan Tole memutuskan untuk meninggalkan Slank, sehingga hanya Bimbim dan Imanez yang tersisa di dalamnya. Untuk menjaga kelangsungan Slank, Bimbim dan Imanez kemudian mengajak Pay untuk kembali memegang gitar, sementara Well Willy kembali mengambil peran sebagai vokalis Slank. Dalam upaya untuk memperkuat formasi, Slank juga mengundang Indra Qadarsih untuk mengisi posisi keyboard sebagai anggota baru. Pada tahun berikutnya, Imanez dan Well Willy memutuskan untuk meninggalkan Slank, dan Bongky yang sebelumnya bermain gitar, kembali bergabung dengan Slank, kali ini sebagai bassis karena posisi gitar telah diisi oleh Pay. Untuk mengisi kekosongan sebagai vokalis, Bimbim mencoba mengajak sepupunya, Kaka, yang saat itu sedang bermain musik bersama Lovina.
 |
Slank F13 |
Formasi 13
Kehadiran Kaka di Slank menunjukkan bahwa pada tahun 1989, Slank telah mencapai Formasi 13. Dengan lagu-lagu ciptaannya sendiri, Slank seringkali mengirimkan demo lagu mereka ke berbagai label musik, tetapi tidak ada yang tertarik. Namun, pada akhirnya, Slank mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan Boedi Soesatio dan mulai proses rekaman di berbagai studio seperti Jackson Studio, Studio 15, dan sebagainya untuk album debut mereka. Sebelumnya, Slank telah berusaha bekerja sama dengan pemilik studio rekaman Triple M, yaitu Macank. Namun, setelah mengerjakan lagu kelima, Slank memutuskan untuk mengakhiri kontrak tersebut. |
Slank dan Boedi Soesatio
Boedi Soesatio, yang dikenal sebagai seorang desainer untuk cover album penyanyi-penyanyi terkenal Indonesia, memutuskan untuk mendukung Slank setelah melihat sesuatu yang unik dalam diri mereka. Slank dan Boedi Soesatio sepakat untuk bekerja sama, dengan Boedi Soesatio berperan sebagai produser. Kesepakatan ini memunculkan moto "Kami Sepakat Untuk Tidak Sepakat," yang mengarah pada banyak perdebatan dan diskusi antara Slank dan Boedi Soesatio.
Salah satu permintaan penting dari Boedi Soesatio adalah untuk mengganti judul lagu yang dianggap kurang pantas dengan yang lebih sesuai. Sebagai contoh, salah satu lagu Slank yang awalnya berjudul "Kupu-Kupu Malamku" diubah menjadi "Maafkan." Pada tahun 1990, Slank merilis album debut mereka dengan judul "Suit – Suit… He-He… (Gadis Sexy)," dengan desain cover yang dibuat oleh Boedi Soesatio yang menampilkan logo Slank.
Lagu yang dipilih untuk dipromosikan dari album pertama Slank adalah "Maafkan." Dengan konsep video klip yang sederhana, penayangan video klip "Maafkan" di televisi berhasil menarik perhatian anak muda, terutama penggemar musik rock pada tahun 1990-an, untuk mengenal Slank.
Album ini sangat diminati di pasaran, dan Slank berhasil meraih Penghargaan Album dengan penjualan terbaik tahun 1990-1991 dalam BASF Awards, kategori Musik Rock.
Musik Dan Lirik Slank
Musik dan lirik yang ditampilkan oleh Slank di album pertama mereka dianggap mencerminkan pikiran dan perasaan generasi muda Indonesia. Slank dianggap sebagai simbol ketidakpuasan terhadap rutinitas dan norma-norma yang ada, sementara tetap memancarkan kecerdasan dalam karya-karyanya.
Setelah sukses dengan album pertama, Slank mulai sering tampil di berbagai acara, termasuk acara di kampus, televisi, dan panggung di luar kota. Namun, perjalanan baru Slank tidak selalu mulus, karena konflik internal seringkali muncul dan menimbulkan niat Pay untuk meninggalkan Slank. Untungnya, masalah ini berhasil diatasi melalui diskusi, dan peristiwa tersebut menginspirasi Slank untuk menciptakan lagu "Terlalu Manis," yang kemudian dimasukkan ke dalam album kedua mereka.
Slank tidak hanya memberikan musik, tetapi juga mengungkapkan impian-impian dan menceritakan berbagai peristiwa melalui lagu-lagu mereka. Selain itu, Slank sering melakukan eksperimen dalam bermusik untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Berbagai lagu yang dihasilkan selama tahun-tahun awal kesuksesan Slank, kemudian disatukan dalam album yang diberi judul "Kampungan."usik dan lirik yang ditampilkan oleh Slank di album pertama mereka dianggap mencerminkan pikiran dan perasaan generasi muda Indonesia. Slank dianggap sebagai simbol ketidakpuasan terhadap rutinitas dan norma-norma yang ada, sementara tetap memancarkan kecerdasan dalam karya-karyanya.
Setelah sukses dengan album pertama, Slank mulai sering tampil di berbagai acara, termasuk acara di kampus, televisi, dan panggung di luar kota. Namun, perjalanan baru Slank tidak selalu mulus, karena konflik internal seringkali muncul dan menimbulkan niat Pay untuk meninggalkan Slank. Untungnya, masalah ini berhasil diatasi melalui diskusi, dan peristiwa tersebut menginspirasi Slank untuk menciptakan lagu "Terlalu Manis," yang kemudian dimasukkan ke dalam album kedua mereka.
Slank tidak hanya memberikan musik, tetapi juga mengungkapkan impian-impian dan menceritakan berbagai peristiwa melalui lagu-lagu mereka. Selain itu, Slank sering melakukan eksperimen dalam bermusik untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Berbagai lagu yang dihasilkan selama tahun-tahun awal kesuksesan Slank, kemudian disatukan dalam album yang diberi judul "Kampungan."
 |
Slank Album Kampungan |
Bahan cover kain
Yang menarik dari album Kampungan yaitu album kedua Slank adalah covernya terbuat dari kain, bukan dari kertas, menambahkan elemen keunikan dalam presentasi album tersebut.
Pada album kedua mereka, Slank menunjukkan keberanian yang lebih besar dengan menyajikan lagu-lagu yang memiliki lirik dan musik yang penuh dengan energi, yang merupakan ekspresi dari emosi para anggota band. Dua lagu andalan dari album tersebut, yaitu "Terlalu Manis" dan "Mawar Merah," berhasil membawa album ke-2 Slank meraih penghargaan sebagai album dengan penjualan terbaik tahun 1991-1992 dalam kategori Pop Rock di BASF Awards.
Setelah merilis album kedua, Slank semakin populer di dunia musik Indonesia dan sering diundang untuk tampil di berbagai kota di Indonesia, termasuk Bali. Di Bali, Slank mulai terkena dampak negatif dari barang terlarang, yaitu narkoba, yang merusak produktivitas anggota band. Akibatnya, pembuatan album ketiga Slank memakan waktu yang lebih lama.
 |
Slank Album Piss |
Sampul album dan KTP slank
Album ketiga ini diberi judul "PISS," yang merupakan permainan kata dari bahasa Inggris "peace" (perdamaian) dan "piss" (kencing), yang mencerminkan kritik Slank terhadap perdamaian yang seakan-akan hanya dinikmati oleh segelintir orang pada saat itu.
Album ini memiliki keunikan dengan sampulnya yang berisi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari setiap anggota Slank. Di dalam album ini juga terdapat sebuah lagu yang menceritakan salah satu permainan favorit anak-anak pada masa itu, yaitu bermain Monopoli. Apakah Slank masih memiliki gaya yang santai dan bebas? Tentu saja, bahkan lebih eksentrik. Jika Anda mendengarkan lagu "Cekal," Anda akan mendengar suara gesekan-gesekan yang berasal dari kursi yang dikerok dengan gergaji.
Album yang dikenal lewat lagu-lagu seperti "Mau (Beli) Tidur" dan "Kirim Aku Bunga" ini berhasil meraih penghargaan sebagai Album Terlaris BASF 1992-1993 dalam kategori Rock Alternatif.
Setelah merilis album ketiga, Slank memutuskan untuk berpisah dengan Boedi Soesatio dan memilih untuk menjalani jalur independen atau mandiri. Slank kemudian mengajak Denny BDN untuk mengurus semua aspek Slank melalui manajemen yang diberi nama Pulau Biru Production. Selain itu, Slank juga mendirikan label rekaman baru yang disebut PISS Record.
Posting Komentar untuk "Sejarah Slank "