Karir dan Perjalan Sheila On7
Sheila On7 |
Karir Dan Perjalanan Sheila On7
Sejak awal terbentuknya, grup ini awalnya bernama "Sheila." Dalam waktu singkat, mereka menambahkan kata "Gank" sehingga menjadi "Sheila Gank." Namun, karena masalah interpretasi, akhirnya mereka mengubah nama mereka menjadi "Sheila on 7." "On 7" mengacu pada solmisasi atau 7 tangga nada (do re mi fa sol la si).
Hingga saat ini, mereka masih mengalami kesulitan untuk mengategorikan warna dan aliran musik yang sebenarnya mereka mainkan. Namun, yang pasti, mereka tetap komitmen untuk menciptakan "Sheila Music," di mana ide-ide dan kreasi musik muncul secara spontan, disertai lirik yang mudah dipahami dan konsep musik yang simpel.
Dalam program tersebut di atas, diinisiasi oleh Teuku Dalin, yang mana merupakan sindikasi radio yang disiarkan oleh sekitar 90 radio swasta di seluruh Indonesia. Ajang Musikal menjadi wadah bagi band lokal yang belum memiliki rekaman komersial untuk menyiarkan karya-karya mereka sendiri.
Awal Mula Sheila On7
Sheila Gank
Asal Nama Sheila On7
Sejak awal perjalanan mereka di industri musik Indonesia, Sheila on 7 telah meraih sejumlah pencapaian, termasuk menjadi satu-satunya grup musik Indonesia yang berhasil menjual lebih dari 1 juta kopi untuk tiga album secara berurutan. Kesuksesan dimulai dengan album debut mereka, Sheila On 7 (1999), yang diikuti oleh dua album lainnya yang laris di pasaran, yaitu "Kisah Klasik untuk Masa Depan" (2000) dan "07 Des" (2002). Pada tahun 2003, mereka meluncurkan soundtrack film pertama, OST. 30 Hari "Mencari Cinta", yang sukses terjual lebih dari 600.000 kopi. Album keempat mereka, Pejantan Tangguh (2004), meskipun tidak mencapai keberhasilan sebesar tiga album pertama dengan penjualan mencapai jutaan kopi, tetap berhasil terjual lebih dari 450.000 kopi.
Album Pertama Sheila On7
Insiden Dalam Konser
Pada bulan November 2002, Sheila on 7 bergabung dengan beberapa grup musik ternama Indonesia, termasuk Dewa 19, GIGI, Slank, dan Boomerang, dalam sebuah festival musik besar yang dikenal sebagai "A Mild Soundrenaline 2002." Festival musik ini, hasil kolaborasi antara Sampoerna A Mild dan Deteksi Production, menampilkan sejumlah besar artis dari berbagai genre musik, mulai dari pop hingga rock. Lokasi penyelenggaraan Soundrenaline 2002 pada saat itu adalah di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, dan festival ini berlangsung pada tanggal 2 dan 3 November 2002.
Setahun setelahnya, Sheila on 7, bersama Dewa 19 dan Slank, kembali tampil dalam "A Mild Soundrenaline 2003". Namun, Sheila On 7 mengalami insiden kurang menguntungkan saat tampil dalam Soundrenaline 2003 di Bandung. Saat perform di Bandung, mereka menghadapi tantangan serius ketika audience melempari mereka dengan batu dan air mineral sejak lagu pertama dimulai. Kejadian ini berbeda sekali dengan pengalaman Sheila On 7 saat tampil di auditorium UPN Jogja pada tahun 1999, saat rilis album pertama mereka, yang waktu itu disaksikan oleh lebih dari 12.000 penonton tanpa insiden negatif seperti yang terjadi di Bandung.
Lagu Untuk Film
Di penghujung tahun 2003, Sheila on 7 mengisi lagu untuk soundtrack film 30 Hari Mencari Cinta dan merilis album musik tema OST. 30 Hari Mencari Cinta dengan hits single "Melompat Lebih Tinggi" dan "Berhenti Berharap". Dalam album ini, berisi 4 lagu baru dan 6 lagu lama yang diubah menjadi versi lain. Kemudian di tahun 2004, Sheila On 7 merilis album keempat Pejantan Tangguh. Lain dengan album ketiga "07 Des", yang lebih dominan dengan alat musik gesek (string section dan orkestra). Dalam album keempat ini, Sheila On 7 lebih menonjolkan dengan alat musik tiup (brass section).
Keluarnya dua anggota Sheila On7
Pada tanggal 18 Oktober 2004, Sheila on 7 mengalami pemisahan dengan Anton Widiastanto (drum) karena dianggap kurang disiplin menurut Anton Kurniawan (manager Sheila on 7 pada saat itu). Namun, menurut Anton Widiastanto, dirinya merasa bahwa pada waktu itu dia dipaksa untuk mengundurkan diri karena adanya anggota grup yang tidak menyukai keberadaannya. Sebagai pengganti, Brian Kresna Putro bergabung sebagai additional drummer untuk mengisi posisi penabuh drum yang ditinggalkan Anton. Sebelumnya, Brian telah menjadi bagian dari grup musik Tiket 2001-2004. Setelah berkenalan dengan Adam (pemain bas Sheila on 7) di major label, Brian kemudian direkrut sebagai additional drummer. Brian pun tampil bersama Sheila On 7 untuk menyelesaikan tur promosi album Pejantan Tangguh di berbagai kota.
Kompilasi album "Jalan Terus" (2005) menandai debut Brian dalam rekaman studio bersama Sheila on 7 sebagai additional drummer. Pada tahun yang sama, Sheila on 7 melaksanakan tur bersama Ari Lasso dan ADA Band, mengunjungi 33 daerah di Indonesia. Pada awal tahun 2006, Sheila on 7 mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun Indosiar yang ke sebelas, acara yang dipenuhi oleh berbagai artis Indonesia seperti Iwan Fals, Radja, dan ADA Band. Sheila on 7 tampil dalam segmen "1 Jam Bersamanya" dalam acara tersebut.
Pada bulan Februari 2006, Sheila on 7 mengalami perpisahan dengan Saktia Ari Seno (gitar). Keputusan untuk mengeluarkan Sakti diambil saat sedang dalam proses rekaman album kelima, "507", karena Sakti berkeinginan melanjutkan pendidikan di Pakistan dan mengejar studi dalam ilmu agama. Duta menceritakan bahwa saat itu, Sakti berada di studio untuk merekam lagu "Radio". Meskipun Sakti menghabiskan waktu dari pagi hingga sore tanpa hasil yang memuaskan, pada akhirnya dia memilih untuk pulang pada sore hari tersebut. Dua hari setelahnya, Sakti kembali ke studio dan memutuskan untuk dipecat dari Sheila on 7. Meski demikian, Sakti tetap menampilkan penampilan terbaiknya melalui petikan gitar akustiknya, khususnya dalam lagu buatannya yang berjudul "Cahaya Terang".
Setelah selesainya proses rekaman untuk album "507" yang siap untuk dirilis, Sheila On 7 akhirnya menetapkan Brian sebagai penabuh drum tetap. Pada tahun yang sama, Sheila on 7 dipilih sebagai salah satu kontributor album "Voices from the FIFA World Cup" dengan hits singel berjudul "Pemenang", yang hanya dirilis di Indonesia dan Malaysia. Lagu "Pemenang" menjadi salah satu lagu tema dari Piala Dunia 2006.
Setahun setelah peluncuran album "507," pada tahun 2007, Eross bersama Brian dan dua anggota lainnya, yaitu Helmi (vokal) dan Alam (bas), membentuk proyek sampingan berupa grup musik bernama Jagostu. Jagostu dikenal melalui lagu-lagu populer seperti "Ampun DJ" dan "Mau Tak Mau." Pada tahun 2008, Sheila on 7 meluncurkan album keenam mereka yang berjudul "Menentukan Arah." Album ini dianggap sebagai kelanjutan dari album sebelumnya, "507," yang dirilis pada tahun 2006. "Menentukan Arah" dianggap sebagai tanda kembalinya Sheila on 7 ke panggung hiburan setelah adanya berita tentang potensi perpecahan karena kesibukan masing-masing anggota. Singel "Betapa" menjadi puncak antusiasme para penggemar setelah dirilis dalam format RBT, diikuti dengan pemutaran di radio dan TV. Album ini juga menjadi karya pertama Sheila on 7 yang seluruh proses pembuatannya dilakukan oleh anggota grup itu sendiri. Dalam album ini, Sheila on 7 juga memperkenalkan logo terbaru mereka.
Pada tahun 2011, Sheila on 7 meluncurkan album ketujuh mereka yang berjudul "Berlayar." Meskipun ada hubungan judul dengan album sebelumnya, "Menentukan Arah" (2008), "Berlayar" tidak dianggap sebagai "sekuel." Untuk memberikan identitas unik pada album "Berlayar," mereka memasukkan unsur perkusi, terutama terlihat dalam lagu "Have Fun." Meskipun lagu ini didominasi oleh irama rock dengan beat sedang, penambahan tabla memberikan sentuhan yang lebih ringan. Single utama kedua dari album ini adalah "Pasti Ku Bisa." Keunikan muncul dari gitar melodi Eross, bass mendalam Adam, vokal segar Duta, dan ritme drum Brian, menciptakan harmonisasi khas Sheila on 7 yang dikenal sebagai "Sheila Music." Album ini juga istimewa karena menyertakan dua lagu baru berbahasa Inggris, yaitu "On The Phone" dan "Perfect Time," memberikan nuansa berbeda di tengah dominasi pasar oleh grup musik dengan aliran serupa. "Berlayar" meraih penghargaan sebagai "Best Album" dalam Polling Musik Hai 2011.
Personil Sheila On7
Anggota saat ini:
- Akhdiyat Duta Modjo – menjabat sebagai vokalis utama dan mendukung, serta gitaris akustik (sejak tahun 1996)
- Eross Candra – menempati posisi sebagai gitaris utama, pianis, vokalis latar dan utama (sejak tahun 1996)
- Adam Muhammad Subarkah – bertanggung jawab sebagai pemetik bas dan vokalis latar (sejak tahun 1996)
Anggota yang sudah tidak aktif:
- Salman Al Jugjawy (Saktia Ari Seno) – sebelumnya menempati posisi sebagai gitaris ritme dan utama, serta berperan sebagai vokalis latar dan utama (1996-2006).
- Anton Widiastanto – sebelumnya menjabat sebagai penabuh drum, perkusionis, dan vokalis utama (1996-2004).
- Brian Kresna Putro – sebelumnya bertanggung jawab sebagai penabuh drum dan perkusionis (2004-2022).
Anggota tambahan:
- Elang Nuraga – sebelumnya menempati posisi sebagai gitaris ritme akustik pada tahun 2012 dan kembali pada tahun 2022 hingga sekarang.
- Vicki Unggul – sebelumnya menjabat sebagai kibordis, pianis, dan penyintesis dari tahun 2004 hingga 2006, dan kembali bergabung pada tahun 2022 hingga sekarang.
- Bounty Ramadhan – menempati posisi sebagai penabuh drum sejak tahun 2022 hingga sekarang.
Mantan Personil Sheila On7
Mantan anggota tambahan yang sudah tidak aktif:
- Hary Goro – sebelumnya menjabat sebagai penabuh drum pada tahun 2002.
- Kiki Mirano – pernah menempati posisi sebagai penabuh drum pada tahun 2002 dan 2004.
- Brian Kresna Putro – sebelumnya bertanggung jawab sebagai penabuh drum dari tahun 2004 hingga 2006.
- Danna Prawira Saputra – sebelumnya menempati posisi sebagai penabuh drum pada tahun 2016.
- Reno Ferthano – sebelumnya menempati posisi sebagai penabuh drum pada tahun 2018.
- Jexx Monrenver – sebelumnya menempati posisi sebagai penabuh drum pada tahun 2018.
- Prisa Rianzi – sebelumnya menjabat sebagai gitaris ritme pada tahun 2006.
- Fendy "Fendee" Perdana – sebelumnya menempati posisi sebagai gitaris ritme dari tahun 2006 hingga 2007.
- Aldy Agustriansyah – sebelumnya menempati posisi sebagai gitaris ritme dari tahun 2006 hingga 2008.
- Angga Pangestika – sebelumnya menempati posisi sebagai gitaris ritme pada tahun 2010.
- Tomo Widayat – sebelumnya menjabat sebagai gitaris ritme dan penyintesis dari tahun 2016 hingga 2022.
- Andi "Bayou" Irawan – sebelumnya menjabat sebagai kibordis pada tahun 1999-2000.
- Adhitya Bagaskara – sebelumnya menjabat sebagai kibordis pada tahun 1999-2000.
- Ferry Kurniawan – sebelumnya menjabat sebagai kibordis dari tahun 2003 hingga 2022.
Penghargaan Sheila On7
Penghargaan yang diterima pada November 2010 dan sekitarnya:
- Terbaik dalam Kategori Grup Pop - Polling Musik Hai 2010.
- Penghargaan Platinum untuk Album "Berlayar" dari Sony Music Indonesia pada 2011.
- Terbaik dalam Kategori Album untuk "Berlayar" menurut Polling Musik Hai 2011.
- Terbaik dalam Kategori Album pada tahun 2011 untuk "Berlayar" menurut Rolling Stone Indonesia Desember 2011.
- Eross Chandra menjadi Gitaris Indonesia pertama yang merilis Gitar Fender Signature pada Maret 2012.
- Terbaik dalam Kategori Band/Grup/Duo Tahun ini pada NET 2.0 INDONESIAN CHOICE AWARDS 2015.
- Terbaik dalam Kategori Album Tahun ini untuk "Musim Yang Baik" pada NET 2.0 INDONESIAN CHOICE AWARDS 2015.
- Terbaik dalam Kategori Lagu Tahun ini untuk "Lapang Dada" pada NET 2.0 INDONESIAN CHOICE AWARDS 2015.
- Produser Album Rekaman Terbaik un
Posting Komentar untuk "Karir dan Perjalan Sheila On7"